artikel Terbaru

“Resolusi Jihad” dan “Deklarasi tentang Hubungan Islam dengan Pancasila”, Sumbangsih Kaum Santri untuk NKRI

Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo dalam memperingati Hari Santri Nasional 2018 dengan mengadakan dua acara besar yaitu Halaqah Nasional “Reaktualisasi Resolusi Jihad NU dalam mempertahankan NKRI” dan penulisan kaligrafi terbesar, “Deklarasi tentang Hubungan Islam dengan Pancasila”, yang masuk dalam rekor MURI.

Halaqah Nasional diadakan sebagai kajian ilmiah untuk melakukan reaktualisasi semangat Resolusi Jihad.  Kita melakukan kontekstualisasi Resolusi Jihad dengan cara menjaga dan melestarikan keutuhan Indonesia dan moderasi beragama sesuai dengan tantangan zaman. Kalau pada zaman lahirnya Resolusi Jihad, Jihad lebih diarahkan kepada pengertian fisik yaitu jihad melawan penjajah. Namun Jihad pada konteks sekarang lebih cenderung kepada jihad dalam pengertian non fisik, yaitu bersikap sungguh-sungguh dalam mengisi kemerdekaan dan menghadapi ancaman terhadap keutuhan NKRI. Misalnya, ancaman ideologi yang bertentangan dengan Pancasila dengan menggunakan isu agama.

Karena itu, Pondok Sukorejo memandang penting untuk mengingatkan kembali “Deklarasi tentang Hubungan Islam dengan Pancasila” yang dicetuskan ulama pada Munas NU. Apalagi, Pondok Sukorejo memiliki sejarah sebagai tempat bagi lahirnya Deklarasi tersebut, pada Munas NU tanggal 16 Rabiul Awal 1404/21 Desember 1983.

Kiai As’ad juga sering mengatakan, agar warga NU berpegang teguh kepada deklarasi tersebut.  NU tidak hanya memutuskan, tidak hanya langsung menerima begitu saja terhadap Pancasila, namun NU menerima Pancasila dengan pertimbangan yang matang serta mendeklarasikannya. Menurut Kiai As’ad, seandainya Pancasila dirusak, NU harus bertanggung jawab. Umat Islam wajib membela Pancasila. Ini sudah mujma'alaih, konsensus ulama!

Setelah Munas NU 1983 dan Muktamar NU 1984 (keduanya bertempat di Pondok Sukorejo), Kiai As’ad selalu menyosialisasikan “Deklarasi tentang Hubungan Islam dengan Pancasila” di berbagai forum pengajian baik yang diadakan pesantren maupun pengurus NU. Kiai As’ad juga mencetak dan memperbanyak deklarasi tersebut, termasuk menempelkan di dinding asrama pesantren.

Resolusi Jihad sangat penting untuk membangkitkan semangat melawan penjajahan dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Deklarasi tentang Hubungan Islam dengan Pancasila juga penting untuk menjaga Pancasila dan keutuhan NKRI. Resolusi Jihad dan Deklarasi tentang Hubungan Islam dengan Pancasila merupakan sumbangsih kaum santri untuk NKRI.
http://sukorejo.com/2018/10/22/Resolusi-Jihad-dan-Deklarasi-tentang-Hubungan-Islam-dengan-PancasilaSumbangsih-Kaum-Santri-untuk-NKRI.html
Add caption


IKATAN SANTRI SALAFIYAH SYAFI'IYAH (IKSASS)
KALIMANTAN
2018






JAM'IYYAH SHOLAWAT AL-WIJDAN
PP.SALAFIYAH SYAFI'IYAH SUKOREJO




 SEJARAH SINGKAT UNIVERSITAS IBRAHIMY(UNIB)

Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo pada tanggal 14 Maret 1968 mendirikan suatu lembaga Pendidikan Tinggi dengan nama Universitas Ibrahimy. Pada awalnya hanya dibuka satu fakultas, yaitu Fakultas Syari’ah dan baru mendapat status Diakui pada tanggal 1 Pebruari 1972 dengan SK Menag. RI. Nomor 10 Tahun 1972.Dalam perkembangannya pada tanggal 25 Juli 1988, Universitas Ibrahimy berubah nama menjadi Institut Agama Islam Ibrahimy berdasarkan surat edaran dari Dirjen Bimas Islam Departemen Agama RI. Nomor E.III/PP.009/A.2/3041/88, tentang perubahan nama PTAIS dan penetapan jurusan.Sebagai Perguruan Tinggi yang bernaung di bawah Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo IAI Ibrahimy tidak dapat dilepaskan dari visi, misi dan tujuan penyelenggaraan Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo. Oleh sebab itu, setiap lulusan Perguruan Tinggi Ibrahimy selain dibekali dengan kompetensi keilmuan, juga diwajibkan memiliki tiga kompetensi kepesantrenan yaitu : kemampuan membaca Al-Qur’an dengan baik, memahami kitab kuning sesuai dengan jenis dan tingkat keahliannya dan Ahklakul Karimah.Saat ini, Institut Agama Islam Ibrahimy telah memiliki tiga fakultas, yaitu; Fakultas Syari’ah, Fakultas Tarbiyah, Fakultas Dakwah dan Program Pascasarjana, yang kesemuanya telah ter-AKREDITASI BAN PT DEPDIKNAS. Mulai tahun 2008 sampai tahun 2014, IAI Ibrahimy oleh Kementerian Agama RI dipilih dan ditetapkan sebagai Center of Excellence PTAIS di Indonesia dalam bidang Kajian Fiqh Klasik dan Kontemporer. dan pada tahun 2011 program Pascasarjana IAI Ibrahimy Sukorejo juga mendapat kepercayaan dari Kementerian Agama RI untuk menjadi pelaksana dan pengelola Beasiswa Study lanjut (S.2) program Kader Ulama’.VisiMenjadi Perguruan Tinggi Islam terkemuka dalam melahirkan sarjana-sarjana generasi muslim khaira ummah ala ahlussunnah wal jama'ahMisi
  • Mengembangkan Manajemen pendidikan tinggi, penelitian dan pengabdian masyarakat yang transparan, akuntabel, inovatif dan efektif
  • Mengantarkan mahasiswa memiliki kemantapan akidah, kedalaman spiritual, keluhuran akhlaq, keluasan ilmu dan kematangan profesional
  • Memberikan pelayanan terhadap penggali dan pengembang ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya
  • Membiasakan mahasiswa berfikir ilmiyah, kritis, mandiri, peduli terhadap lingkungan sosial dan berwawasan global
  • Mengembangkan keteladanan dalam kehidupan sehari-hariatas dasar nilai-nilai Ahlussunnah Wal Jamaah dan budaya bangsa Indonesia

  •